Selasa, 19 Juli 2016

Rangkuman Pendekatan Saintifik

Pendekatan Saintifik
Nama : Anis Maghfiroh
Dosen : Lestariningsih, S. Pd.,M. Pd
STKIP PGRI SIDOARJO

A. Langkah - langkah
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi
5. Mengkomunikasikan.

B. Pengertian
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

C. Karakteristik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa.
2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
4. Dapat mengembangkan karakter siswa.

D. Prinsip
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Belajar siswa aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar berkelompok,    dan belajar berpusat pada siswa.
2. Assessment berarti  pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar.
3. Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah      mengembangkan pendekatan keragaman.  Pendekatan ini membawa   konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks

E. Kelebihan
1. Membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan scientific secara benar.
2. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

F. Kekurangan Pendekatan Scientific
1. Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang metode pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
2. Membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama untuk mewujudkan semua tahapan-tahapan yang ada pada pendekatan scientific.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar