Pendekatan Open Ended
Nama : Anis Maghfiroh
Dosen : Lestariningsih, S. Pd. , M. Pd.
Open ended adalah suatu model pembelajaran yang diformulasikan memiliki multi jawaban (mempunyai beberapa penyelesaian) atau sering disebut juga problem tak lengkap atau problem terbuka.
Model ini dimulai dengan memberikan problem terbuka pada siswa dan selanjutnya kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga jawaban (yang benar).
B. Kelebihan
1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan ide.
2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif.
3. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
4. Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
5. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
C. Kelemahan Open Ended
1. Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan yang mudah.
2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespons permasalahan yang diberikan.
3. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
4. Kemungkinan ada sebagian siswa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
D. Langkah - langkah
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan tanya jawab untuk mengecek pengetahuan prasyarat dan keterampilan yang dimiliki siswa.
2. Guru menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari dan kegunaan materi tersebut.
Kegiatan Inti
1. Memberi Masalah
2. Mengeksplorasi Masalah
3. Merekam Respon Siswa
4. Pembahasan Respon Siswa (diskusi kelas)
5. Meringkas apa yang dipelajari
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan dirumah.
2. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
E. Sejarah
Pendekatan ini berkembang pesat sampai di Amerika dan Eropa yang selanjutnya dikenal dengan istilah open-ended probleng solving. Di Eropa, terutama di Negara-negara seperti Belanda pendekatan pembelajaran ini mendapat perhatian luas seiring dengan terjadinya tuntutan pergeseran paradigma dalam pendidikan matematika di sana. Di klaim bahwa pembelajaran matematika merupakan “human activities”, baik mental atau fisik berdasarkan “real life” dengan mengambil landasanKonstrutivisme RadikalModern (berdasarkan biologi Kognitivisme dan Neurophisiologi) oleh Maturana dan varela (1984) bahwa fenomena-fenomena alam itu tidak dapat di reduksi secara penuh menjadi klusa-klausa deterministic, dengan struktur dan pola yang unik, tunggal dan dapat di prediksi secara mudah. Sebaliknya real life, adalah kompleks dengan struktur dan pola yang sering tak jelas, tak selalu teramalkan dengan mudah, multidimensi, dan memungkinkan adanya banyak penafsiran dan sinkuler.Pengetahuan manusia tentang alam hanyalah hipotesa-hipotesa konstruksi hasil pengamatan terbatas, yang tentu saja dapat salah (fallible).Mengambil pandangan ini dalam pembelajaran matematika, berarti memberi kesempatan pada peserta diklat untuk belajar melalui aktivitas-aktivitas real life dengan menyajikan fenomena alam “seterbuka mungkin” pada peserta diklat. Bentuk penyajian fenomena rea dengan “terbuka” ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang berorientasi pada masalah/ soal/ tugas terbuka.
F. Prinsip
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended mengasumsikan tiga prinsip, yakni sebagai berikut :
1. Related to the autonomy of student’ activities. If requires that we should appreciate the value of student’ activities for fear of being just non-interfering.
2. Related to evolutionary and integral nature of mathematical knowledge. Content mathematics is theoretical and systematic. Therefore, the more essential certain knowledge is, the more comprehensively it derives analogical, special, and general knowledge.
3. Related to teachers’ expedient decision-making in class. In mathematics class, teachers often encounter students’ unexpected ideas. In this bout, teachers have an important role to give the ideas full play, and to take into account that other students can also understand real amount of the unexpected ideas.
G. Karakteristik
Nohda merumuskan karakteristik yang mendasari pendekatan open-ended adalah sifat terbuka atau keterbukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar