Selasa, 19 Juli 2016

rangkuman pendekatan Quantum

Pendekatan Quantum
Nama : Anis Maghfiroh
Dosen : Lestariningsih, S. Pd. , M. Pd. 
STKIP PGRI SIDOARJO

A. Pengertian
Quantum Learning (QL)  adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
Model pembelajaran Quantum teaching menekankan pada teknik meningkatkan kemampuan diri dan proses penyadaran akan potensi yang dimiliki.

B. Kerangka rancangan
1. Tumbuhkan: Tumbuhkan minat, motivasi, empati, simpati dan harga diri dengan memuaskan “Apakah Manfaat Bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan siswa.
2. Alami: Hadirkan pengalaman umum yang dapat di mengerti dan dipahami semua pelajar.
3. Namai: Sediakan kata kunci, konsep,model, rumus, strategi sebuah masukan.
4. Demonstrasikan: Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu dan ingat setiap siswa memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Ulangi: Tunjukkan siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan “Aku tahu dan memang tahu ini”. Sekaligus berikan kesimpulan.
6. Rayakan: Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan, tepuk tangan.

C. Sejarah
Bobbi DePorter, seorang ibu rumah bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Semenjak tahun 1982 DePorter mengembangkan pembelajaran kuantum di SuperCamp. Pada tahap awal perkembangannya, pembelajaran kuantum terutama dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karier para remaja di rumah atau ruang-ruang rumah; tidak dimaksudkan sebagai metode dan strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan lebih tinggi di sekolah atau ruang-ruang kelas.

D. Karakteristik
1. Berpangkal pada psikologi kognitif.
2. Bersifat humanistik
3. Bersifat konstruktivistis
4. Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna
5. Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
6. Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.
7. Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
8. Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material.
9. Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar.
10. Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi.
11. Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bisa berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.
E. Prinsip
1. Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru ke dalam dunia mereka (siswa).
2. Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni
3. Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.

F. Kelebihan
1. Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk mengembangkan potensinya.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
3. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.
4. Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari juga dapat digunakan dalam pembelajaran).
5. Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, “Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.

G. Kelemahan
1. Membutuhkan pengalaman yang nyata.
2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.
3. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar