Rabu, 27 Januari 2016

dampak teknologi versi Anis M. B.


Definisi teknologi dan perkembangannya
Oleh : Anis Maghfiroh
N.I.M. : 1431013
Mata Kuliah : Pengantar Profesi Kependidikan
Kampus : STKIP PGRI SIDOARJO

Definisi teknologi adalah penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Pada saat ini perkembangan teknologi informasi (internet) telah merambah berbagai bidang dengan fasilitas elektronika-nya yaitu, e-life, e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversity, dan masih banyak yang lainnya.
Teknologi internet semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, kecil, murah, mudah, efektif dan efisien.
Beberapa dampak positif dan negatif dari perkembangan Teknologi terkait dengan dunia Pendidikan khususnya terhadap minat belajar peserta didik yaitu :
a.  Dampak Positif
1.  Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
2.  Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
3.  Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
b.  Dampak Negatif
1. Siswa menjadi malas belajar. Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti ; Facebook, Chating, Frienster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh erhadap minat belajar siswa.
2. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar. Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa.
3. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas. Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopy paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
4. Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam. Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.



Contoh dampak perkembangan teknologi terhadap minat belajar peserta didik
Salah satu contoh dampak perkembangan teknologi terhadap minat belajar peserta didik ialah:
Penggunaan internet di kalangan pelajar.
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi.
Fungsi Internet
Sebenarnya internet memiliki keuntungan jika bisa kita gunakan secara bijak untuk kepentingan pendidikan dalam bentuk apapun. Adapun fungsi internet adalah sebagai berikut:
1.      Media komunikasi
2.      Media pertukaran data
3.      Pencarian bahan pembelajaran
4.      Media pembelajaran tanpa guru
5.      Memudahkan dan mempercepat pengiriman jarak jauh
6.      Menghemat waktu dan biaya
Penggunaan internet di kalangan pelajar memiliki berbagai dampak, baik itu dampak negatif ataupun positif. Dampak – dampak tersebut antara lain :

 Dampak Positif:

1.   Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi yang paling banyak digunakan. Dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya diseluruh dunia.
2.   Internet sebagai media pertukaran data dengan menggunakan e-mail, news group dan www (world wide web) para pengguna internet diseluruh dunia terutama pelajar, dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. Dengan seperti itu, siswa disuatu negara dengan negara lainnya dapat saling bertukar informasi dan data untuk kemajuan pendidikan.
3.   Internet sebagai media untuk mencari data atau informasi yang penting dan akurat. Hal ini bisa membuat siswa memiliki pengetahuan yang luas dalam cangkupan dunia sehingga segala ilmu yang ada diseluruh dunia bisa dipelajari yang pada akhirnya meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan yang luas dikalangan siswa.

Dampak Negatif:

1.   Dengan adanya internet ini siswa cenderung malas untuk membaca buku.
2.   Karena internet besifat bebas dan mudah diakses pornografi pun merajalela. Hal ini berdampak buruk bagi perkembangan prestasi dan mental siswa.
3.   Menghabiskan sebagian waktunya untuk membuka jejaring sosial dan game online sehingga kita banyak mengeluarkan uang yang mungkin kurang bermanfaat.
4.   Internet juga dapat mempengaruhi kepribadian siswa.

Alasan penggunaan Internet dapat mempengaruhi minat belajar siswa karena terlalu sering berhubungan dengan internet dapat menyebabkan pelajar/siswa  kecanduan internet yang kemudian akan berdampak pada Prestasi dan minat belajar siswa. Hal ini disebabkan karena melalui internet pelajar/siswa dapat mengakses berbagai informasi, aplikasi, dan sarana hiburan (seperti Game online) secara bebas dan tanpa batas. Banyaknya hal-hal yang menarik dan mudah serta menyenangkan dalam internet membuat pelajar/siswa cenderung lebih suka menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan internet dari pada belajar.

Sikap pelajar dalam menyikapi kemajuan teknologi :

1.   Pandai-pandai membagi waktu.
2.   Tidak terlalu banyak online menggunakan internet.
3.   Hanya memakai game online dan jejaring sosial pada waktu senggang.
4.   Mengurangi aktifitas menggunakan internet, sehingga waktunya dapat digunakan untuk belajar.




Dampak Internet terhadap Minat Belajar Siswa by Anis Maghfiroh

Dampak Internet terhadap Minat Belajar Siswa
Oleh : Anis Maghfiroh
N.I.M. : 1431013
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kampus : STKIP PGRI SIDOARJO

Saat ini siapa sih yang tidak mengenal Internet? Jika pertanyaan itu di berikan pada salah satu kelas di Sekolah Dasar dapat di pastikan seluruh siswa menjawab bahwa mereka mengenal Internet. Dan di pastikan juga bahwa mereka mengenal Internet karena fungsinya yang bisa memudahkan mereka dalam segala hal. Namun secara tidak langsung ada dampak buruk yang terjadi pada mereka.
Beberapa dampak buruk dari Internet adalah pemborosan, lupa waktu serta merusak otak. Secara keseluruhan, dampak Internet kurang bagus bagi pelajar apabila mereka tidak bisa mengontrol penggunaannya dengan baik. Pengawasan orang tua pun sangat di perlukan dalam hal ini. Tujuannya tidak lain adalah untuk meminimalisir dampak buruk Internet bagi si anak.
Yang tengah marak akhir – akhir ini adalah media sosial atau yang sering di singkat dengan medsos. Tinggal ketinggalan, di antara pelajar Sekolah Dasar pun sudah memiliki akun di salah satu media sosial. Yang akibatnya bisa membuat mereka kecanduan untuk terus aktif di media sosial. Dan pada akhirnya berimbas pada menurunnya minat belajar siswa.
Tidak kalah dengan medsos, game online pun kini tengah ramai di perbincangkan. Dan tidah hanya di perbincangkan, mulai dari pelajar Sekolah Dasar kini telah memadati tiap – tiap warnet(warung Internet). Akibat yang bisa dirasakan oleh para orang tua adalah pemborosan. Dan bagi anak, tidak lain adalah menurunnya minat belajar. Karena tanpa control dan pengawasan orang tua, game online membuat si anak ketagihan untuk terus memainkannya. Dampaknya adalah lupa dengan pekerjaan rumah (PR) dan tugas belajar sebagai seorang siswa.
Bagi pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Atas sudah tidak asing lagi dengan Youtube. Mereka yang tengah menikmati asyiknya masa remaja, penasaran dengan suatu hal dan ingin mencobanya. Menyaksikan sebuah video di Youtube, dapat di beri ‘jempol’ jika video tersebut merupakan video pembelajaran. Namun jika setan membisikkan untuk menyaksikan sesuatu yang dilarang (pornografi), bisa berakibat fatal. Mereka akan kecanduan dan mengabaikan tugasnya sebagai seorang siswa.
Dan seperti sebutannya ‘mbah Google’ juga sedang mendominasi pikiran para pelajar. Pelajar bergantung layaknya kepada mbah atau kakek – nenek mereka. Semua bisa di dapat dari ‘mbah Google’ , materi pelajaran, dan sebagainya. Jika mereka belum mampu membatasi informasi apa saja yang sebaiknya di peroleh dari ‘mbah Google’ , mereka akan cenderung memilih untuk ‘copas’. Tentu saja tanpa berpikir pun mereka bisa menyelesaikan tugas – tugas dari gurunya. Alhasil minat belajar semakin menurun.
Ada siang dan ada malam. Selain dampak buruk, ada pula dampak baik dari Internet. Tanpa mengeluarkan uang untuk membeli buku, pelajar bisa membaca buku di Internet. Pada kalangan mahasiswa, Internet bisa juga di pakai untuk memperoleh pundi – pundi untuk tambahan jajan atau meringankan beban bayar SPP, ada pula yang memanfaatkan sebagai penghasilan sampingan. Selain mahasiswa, tengah merajalela pula pengusaha yang memakai Internet sebagai alat promosi dagangannya. Tentu saja Internet sangat membantu mereka.
Terlepas dari semua itu, sebaiknya pelajar dibantu oleh orang tua untuk mengontrol pemakaian Internet agar mengurangi dampak buruknya. Karena jika berlebihan, pada akhirnya menjadi kecanduan. Kecanduan pada Internet mengakibatkan pelajar malas belajar, bergantung pada Internet untuk merampungkan tugas – tugasnya. Apabila tidak di tangani dengan baik, berimbas pada nilai Rapor yang kurang memuaskan.
Menurunnya minat belajar siswa adalah salah satu dari sekian banyak dampak buruk Internet. Namun efeknya sangat memprihatinkan. Berawal dari menurunnya minat belajar siswa, akibatnya nilai Rapor kurang memuaskan dan selanjutnya nilai Rapor dipakai untuk menentukan kelulusan. Jika nilai Rapor buruk, apakah bisa pelajar lulus tepat waktu?
Tidak bisa dipungkiri, masa remaja memang dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan mencoba hal – hal baru. Berawal dari ingin tahu Internet, mencoba mengoperasikannya, dan berusaha mahir dengan apa saja yang ada di Internet. Hingga akhirnya pelajar di zaman ini tiada melewati harinya tanpa Internet. Tidak sadar bahwa dampak buruk bisa saja terjadi pada mereka. Menurunnya minat belajar adalah salah satu dampak, namun bisa berakibat fatal jika tidak segera di tanggulangi. Marilah menjadi generasi penerus bangsa yang lebih selektif.

esai Bahasa Indonesia versi Anis Maghfiroh

Bahasa dan Indonesia
Oleh : Anis Maghfiroh
N.I.M. : 1431013
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kampus : STKIP PGRI SIDOARJO


   Bahasa merupakan sebuah sarana untuk kita melakukan komunikasi dalam kehidupan yang memerlukan sosialisasi antar sesama mahluk sosial. Sosialisasi dalam hal ini bisa dilakukan antar individu, antar kelompok, maupun diantara individu dan kelompok. Selain itu, bahasa juga digunakan sebagai suatu alat untuk dilombakan, seperti dalam lomba pembuatan karya tulis; esay, menulis dan membaca pidato; puisi, dan masih banyak lagi perlombaan yang mengunakan bahasa Indonesia sebagai suatu alat untuk dilombakan dalam hal ini menguji kemampuan dalam berbahasa Indonesia.

   Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan imperialisme bahasa apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

    Indonesia yang merupakan negara yang telah merdeka sejak tahun 1945 patut bangga karena merupakan salah satu negara yang memiliki banyak keunikan dan kelebihan. Salah satunya ialah bahasa yang digunakan ialah bahasa negara kita sendiri yaitu bahasa Indonesia. Kita sebagai warga negara patut berbangga karena hal tersebut. Yang tak kalah membanggakan lagi ialah keragaman bahasa dan logat dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Bahasa dan logat daerah inilah yang menambah warna-warni negara tercinta kita ini.

   Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

   Indonesia termasuk anggota dari Bahasa Melayu-Polinesia Barat subkelompok dari bahasa Melayu-Polinesia yang pada gilirannya merupakan cabang dari bahasa Austronesia. Menurut situs Ethnologue, bahasa Indonesia didasarkan pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di timur laut Sumatra. Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan (seperti di Jakarta dengan dialek Betawi serta logat Betawi).Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih resmi, dan seringkali terselip dialek dan logat di daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia.

   Bahasa Indonesia juga pernah mengalami banyak perubahan. Contohnya saja penulisan pada bahasa Indonesia di zaman kemerdekaan dan saat ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Yaitu penulisan c sekjuarang yang dulunya ditulis tj, huruf u yang dulunya oe dan lain lagi. Tapi perubahan ini hanya berpengaruh pada car penulisannya saja dan tidak berpengaruh pada cara pengucapan. Dalam pengucapan huruf tersebut dalam suatu kata tetap saja sama sampai saat ini.


   Keunikan ini tidak membuat bahasa Indonesia menjadi rumit. Semua tergantung pada diri kita sendiri dalam menanggapi bahasa ini. Jika kita menanggapi hal ini dengan baik, pastilah hasil yang akan kita dapatkan sesuai dengan keinginan kita. Namun, jika kita hanya memandang remeh dan tidak mempelajari ini dengan sungguh-sungguh, pastilah ketidakpuasan yang akan menjadi hasil akhirnya. Cukup saja dengan minat dan ingin tahu tentang bahasa Indonesia.