Rabu, 27 Januari 2016

esai Bahasa Indonesia versi Anis Maghfiroh

Bahasa dan Indonesia
Oleh : Anis Maghfiroh
N.I.M. : 1431013
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kampus : STKIP PGRI SIDOARJO


   Bahasa merupakan sebuah sarana untuk kita melakukan komunikasi dalam kehidupan yang memerlukan sosialisasi antar sesama mahluk sosial. Sosialisasi dalam hal ini bisa dilakukan antar individu, antar kelompok, maupun diantara individu dan kelompok. Selain itu, bahasa juga digunakan sebagai suatu alat untuk dilombakan, seperti dalam lomba pembuatan karya tulis; esay, menulis dan membaca pidato; puisi, dan masih banyak lagi perlombaan yang mengunakan bahasa Indonesia sebagai suatu alat untuk dilombakan dalam hal ini menguji kemampuan dalam berbahasa Indonesia.

   Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan imperialisme bahasa apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

    Indonesia yang merupakan negara yang telah merdeka sejak tahun 1945 patut bangga karena merupakan salah satu negara yang memiliki banyak keunikan dan kelebihan. Salah satunya ialah bahasa yang digunakan ialah bahasa negara kita sendiri yaitu bahasa Indonesia. Kita sebagai warga negara patut berbangga karena hal tersebut. Yang tak kalah membanggakan lagi ialah keragaman bahasa dan logat dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Bahasa dan logat daerah inilah yang menambah warna-warni negara tercinta kita ini.

   Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

   Indonesia termasuk anggota dari Bahasa Melayu-Polinesia Barat subkelompok dari bahasa Melayu-Polinesia yang pada gilirannya merupakan cabang dari bahasa Austronesia. Menurut situs Ethnologue, bahasa Indonesia didasarkan pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di timur laut Sumatra. Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan (seperti di Jakarta dengan dialek Betawi serta logat Betawi).Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih resmi, dan seringkali terselip dialek dan logat di daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia.

   Bahasa Indonesia juga pernah mengalami banyak perubahan. Contohnya saja penulisan pada bahasa Indonesia di zaman kemerdekaan dan saat ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Yaitu penulisan c sekjuarang yang dulunya ditulis tj, huruf u yang dulunya oe dan lain lagi. Tapi perubahan ini hanya berpengaruh pada car penulisannya saja dan tidak berpengaruh pada cara pengucapan. Dalam pengucapan huruf tersebut dalam suatu kata tetap saja sama sampai saat ini.


   Keunikan ini tidak membuat bahasa Indonesia menjadi rumit. Semua tergantung pada diri kita sendiri dalam menanggapi bahasa ini. Jika kita menanggapi hal ini dengan baik, pastilah hasil yang akan kita dapatkan sesuai dengan keinginan kita. Namun, jika kita hanya memandang remeh dan tidak mempelajari ini dengan sungguh-sungguh, pastilah ketidakpuasan yang akan menjadi hasil akhirnya. Cukup saja dengan minat dan ingin tahu tentang bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar